ROK SOBEK
Oleh: Arum Titis Harlin
Waktu yang di nanti telah tiba, pagi
itu Ani siap untuk berngkat Ke jakarta.
Menjelang Ani berpamitan kesemua keluarganya, kebetulan
semua keluarga Ani sedang berkumpul, ditengah keramaian keluarganya Ani
bersalaman untuk berpamitan, seperti biasanya Ani tak lupa juga untuk didoakan
agar dilancarkan semua urusanya.Ani yang biasa menggunakan baju di lapisi jaket
untuk luarnya serta memakai clana jins panjang, namun kali ini tak seperti
biasa Ani memakai rok panjang yang lebar berwarna ping, waktu itu Ani berangkat
ke Teminal diantar Awan. Awan adalah kakak kandung Ani. Awan kaget melihat Ani
yang menggunakan Rok tak seperti biasanya yang hanya memakai clana jins dan
jaket.
“
Ribet banget kamu An, ganti clana aja biar enak bonceng motornya” ucap Awan.
Ibunya pun menegur” iya An, pke clana lebih aman kalau naik motor, tumben
banget kamu An orang kamu aja ga suka pake rok” ujar ibunya.
Ani
tak mendengarkan omongan ibu dan kakanya, dia tetap kekeh memakai roknya.
‘’Ya, udah hati-hati an, kalau kamu tetep
memakai rok” pesan ibunya.
Ibunya juga berpesan ke Awan agar hati-hati
bawa motornya” Ga usah ngebut ya Wan, inget adikmu pake rok” ucap ibunya.
Awan
pun menjawab dengan suara lirih” iya bu”.
Mereka
berdua bergegas berangkat, ibunya mengantar mereka ke depan rumah. “Berangkat
dulu ya bu, Asalamu’alaikum” ujar Ani.
Sembari
jalan motornya dengan pelan, ibunya ngomong dengan suara agak keras
”
itu roknya diatasin an, takut kena ruji”.
Ani
pun menjawab “iya”.
Seperti biasa ketika dijalan Ani dan
Awan becanda bersama, mereka tertawa riang seakan - akan tidak ada beban hidup
yang menimpanya. Awan yang mengendarai motornya seperti pembalap tidak ingat
kalau ani memakai Rok, sebelum sampai keterminal bis tiba-tiba Rok yang dipakai
Ani kena ruji motor, dan ani merasa ketarik roknya Ani langsung jatuh ke jalan
raya, Ani sadar masih bisa sebut Asma Allah
“Astaghfirullah”
sebut Ani. Awan juga kaget, dia ikut terjatuh tetapi posisi awan dan ani saling
berjauhan saat jatuh, motornya pun hancur parah.
Awan juga sadar, saat dia jatuh dengan
posisi badan tengkureb dengan badan lecet-lecet akibat kecelakaan serta jaket
yang sobek terkena aspal langsung jalan menghampiri Ani yang saat itu masih
tengkureb di aspal. Awan dengan jalan pelannya karena kakinya sakit, dia menghampiri
Ani sambil ngomong
”
Astaghfirullah An, kita kecelakaan, kamu ga papa kan???kita kecelakaan an”.
Ucapnya.
“Iya
mas kita kecelakaan, aku ga papa. Mas Awan ga papa kan?”. Ujar Ani.
Ani
baru merasa sakit ternyata tangan, lutut, dada dan bibirnya lecet – lecet serta
mengeluarkan darah tapi Ani menahan rasa sakitnya itu karena Ani merasa salah
kecelakaan yang terjadi akibat dirinya karena roknya, seperti Ani kakaknya juga
luka di bagian tangan, lutut dan perut.
Jalan yang biasanya ramai
kendaraan tiba – tiba sepi tak ada
kendaraan satupun. Ani berdiri lalu jalan menuju pinggiran jalan untuk duduk,
ketika itu kakaknya lari untuk melihat motornya, ternyata setengah rok yang
dipakai Ani masih nyangkut di ruji motor, Awan yang mengira kecelakaan ini
akibat BAN motor yang meletus dia kaget dan langsung marah kapada Ani. Anipun
hanya diam dan mengakui kesalahannya.
“Ya
AllaH An,Rokmu nyangkut di ruji!!!aku kan dah ngomong , ibu juga dah ngomong An
ga usah pake rok” teriak Awan.
“iya
mas, aku minta maaf ini semua salahku, aku yang ga nurut apa kata ibu dan mas
awan. Maafkan aku mas” ucap ani sambil nangis.
“Ya
udahlah, mungkin udah jadi jalanny. Lain kali lebih hati-hati lagi kalau perlu
ga usah pake rok” kata Awan. “Ayo kita cari klinik atau rumah sakit buat
bersihin luka” ajak Awan.
“iya
mas, aku minta maaf ya”. ucap ani.
Mereka pergi untuk mencari Rumah sakit
dengan keadaan motor rusak, stang bengkong tapi masih bisa jalan walaupun susah
untuk dijalankan. Ani dan kakaknya tidak sadar kalau ini hari libur tanggal
merah dan hari natal. Mereka berhenti ke klinik tapi sayang sekali kliniknya
tutup. Dilanjutkan perjalanannya, mereka menjumpai rumah sakit kemudian
berhenti nasibnya pun sama tidak ada jam dokter untuk hari ini.Akhirnya mereka
memutuskan untuk ke apotek, mereka menemukan apotek yang buka. Kebetulan sekali
yang punya apotek baik dan ramah Ani dan kakaknya dikasih air minum dan obat. Tanpa
sadar Ani hanya memakai Setengah Rok bagian depan, karena bagian belakangnya
nyangkut dan sobek di ruji. Untungnya ani memakai clana legine untuk daleman
roknya.
“mba-mba
kalau aja ga pakai legine mungkin mbanya malu keliatan,hahaha”. kata ibu apotek
sambil tertawa.
Ani tidak jadi berangkat ke Jakarta,
mereka berdua pulang kerumah. pulang dengan keadaan rok setengah sobek.
Keluarganya pun awalnya kaget, terutama ibu ani sangat kaget dan khawatir namun
setelah semua tau kejadianya yang awalnya bersimpati ke Ani, namun setelah tau
itu ibunya dengan spontanitas tertawa terbahak-bahak. Sembari mengatakan kepada
ani” makanya kalau orang tua ngomong di dengerin kaya gitu sakit kan,ya
dirasain aja sakitnya”. Ucap ibunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar