Pipo yang Pemberani
OLEH: Arum Titis Harlin
Pipo adalah seekor tikus putih
yang cerdik dan pemberani. Suatu hari pada waktu musim panas tiba disertai
hembusan angin yang kencang Pipo pergi kesuatu hutan. Tanpa sadar Pipo yang
sedang asik berjalan tidak mengetahui kalau ada yang sedang mengikuti dirinya
dari belakang. Ya, Dia adalah Pidie teman Pipo bermain. Pidie adalah seekor tikus putih yang pemalu dan penakut.
Tiba-tiba Pipo merasa ada yang aneh, sesampainya
di hutan Pipo mendengar suara teriakan “tolong....tolong..tolong” awalnya Pipo
ragu untuk menoreh kebelakang, tetapi lama-lama
suara itu terdengar semakn keras.
Pipo yang awalnya ragu akhirnya
menghampiri suara itu. Angin yang semakin kencang, suara yang semakin
hilang membuat Pipo bingung.
Pipo berlari kesemak-semak pohon disemak-semak itulah pipo melihat pidie
yang dikelilingi oleh sekumpulan tikus hutan yang jahat dan berniat melukai
pidie. Pipo geram melihat pidie dikroyok oleh tikus hutan yang jahat itu.
Tibalah pipo yang menampakkan dirinya dan memberanikan diri berusaha untuk
menolong dan melepakan pidie dari tikus-tikus hutan yang jahat. Pipo berteriak
sembari berkata “hai tikus-tikus hutan lepaskan temanku” pidie yang awalnya
tidak melihat pipo akhirnya mendengar suara pipo dan melihatnya “pipo.. pipo..
pipo.. tolong aku” triakan pidie. Sekumpulan tikus hutan pun tak ada yang
mendengarkan pipo. Dengan ketakutan yang tinggi, pidie yang semakin memberontak
wajahnya berubah nadi pucat “pipo.. pipo.. tolong aku!! Usir tikus-tikus hutan jahat
dari sini” kata pidie. Langkah pipo semakin maju. Namun pipo masih belum bisa
melepaskan pidie dari serangan tikius-tikus hutan itu.
Hari semakin sore panas yang semakin menyengat dikulit membuat pidie kuwalahan untuk
melepaskan pidie. Pipo yang cerdik dan pemberani tetap semangat pantang
menyerah menghadapi tikus-tikus hutan yang jahat itu “ hai.. hai.. tolong dengar aku, kalau berani lawan aku “
ungkapan dari pipo. Salah satu anggota tikus hutan menghampiri pipo. “hai tikus
putih!! Kami tidak mau kalau ada tikus putih yang berani diwilayah kami. Kami
terasa terusik dengan kedatangan kalian di hutan kami..!! ocehan tikus hutan.
Kemudian tidak berbasa basi pipopun menjawab “tolong lepaskan pidie.. dan aku
berjanji tidak akan menginjakkan kakiku di hutan ini”. Akhirnya pidie
dilepaskan, pidie yang pucat langsung menghampiri pipo. J J J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar